Manfaat bercerita dengan anak
Bercerita adalah yang sangat disenangi bagi anak yang baru bisa berbicara dengan banyak kosakata yang baru saja mereka pahami apalagi anak usia 3 tahun mereka selalu ingin bercerita ketika apa yang telah di alaminya.
Ibu-ibu mari budayakan ngobrol sama anak. Jalin simpul ikatan hati yang kuat. Pupuk iman anak pada Allah. Bagaimanapun anak yang hatinya terikat pada ibunya juga menyertakan Allah dalam langkahnya insya Allah akan lebih terjaga.
Biasakan mengobrol tentang aktivitas harian bersama anak. Sepele memang. Rutinitas yang mungkin membosankan. Buat anak maupun kita. Tapi dari obrolan ringan nan sepele itu kita bisa menjaga anak.
Berat rasanya melepas anak keluar rumah di masa sekarang ini. Tapi tidak sehat juga jika dikurung di rumah saja. Anak saya tetap bersekolah. Bahkan dia tipe yang suka banget di sekolah. Pengen datang paling pagi dan dijemput agak telat karena di sekolah banyak teman bermain yang aman ❤❤❤
Saya selalu menanyakan aktivitasnya saat di luar rumah. Pertanyaan saya biasanya terkait:
1. Perasaannya hari ini
Tujuannya supaya anak mengenal aneka "rasa hati" jadi dia tahu apa yang dirasakan juga bisa berempati ke orang lain. Jika ada rasa senang atau sedih akan saya tanyakan lebih lanjut. Misal tadi bekalnya diambil teman atau dia dibagi bekal makanan oleh teman, dinakalin teman, tidak sengaja berbuat salah, dll.
Saya jaga emosi tidak langsung meledak marah jika ada yang negatif. Eksplorasi bagaimana perasaan dia misal bikin teman menangis atau mainan rusak. Dia biasanya sudah merasa bersalah jadi saya cukup menasehati dan diakhiri mengapresiasi saat dia sadar kalau sudah belajar dari kesalahannya.
Kalau kita sering marah-marah dan beri hukuman tanpa alasan nanti anak enggan terbuka ke kita. Jika ada hal yang baik jangan pelit beri pujian. Tujuannya supaya anak mengenali perilaku baik dan perilaku buruk 😊
2. Aktivitas serta rutinitas harian anak
Tujuannya supaya tahu apa saja yang sudah anak lakukan di luar rumah. Sudah belajar apa saja. Ada kesulitan atau tidak. Bagaimana shalatnya pada anak yang lebih besar. Jika shalat terjaga maka insya Allah dia masih ingat Allah sehingga harapannya bisa menjaga diri. Saya juga dari sini bisa mengeksplorasi kegiatannya bersama teman, guru juga orang-orang lain yang berinteraksi dengannya saat di luar rumah.
3. Teman-teman
Lingkaran pertemanan sekarang itu benar-benar harus diperhatikan. Pengaruhnya ke anak dahsyat sekali. Jadi saya sempatkan bertanya tentang teman-teman hari ini. Dari sini bahkan saya tahu siapa anak yang disukai juga siapa yang membuat kesal. Jika bisa sebaiknya antar orang tua dengan guru juga menjalin pertemanan sehingga kita membuat jejaring lingkaran pengaman anak yang lebih kuat.
4. Makanan dan minuman
Tanyakan juga bagaimana makanan serta minuman yang dimakan selama di luar rumah. Ini penting bagi kesehatan anak. Apalagi buat anak yang lebih besar yang dunianya sudah lebih luas. Sejak dini kenalkan makanan halal dan thoyyib juga pola makan sehat dengan cara makan yang baik. Kebiasaan makan yang baik dari rumah biasanya terbawa hingga anak besar sudah mampu jajan sendiri.
5. Hal-hal yang menarik hari ini
Diantara rutinitas harian yang monoton biasanya terselip hal menarik yang tidak biasa. Misal berkonflik dengan teman, dimarahi guru, melihat sesuatu di tepi jalan, karyawisata sekolah, berenang bersama, makan bersama, dll. Masukkan nilai-nilai hidup sesuai ajaran agama dari hal-hal ini. Jadi secara tidak langsung kita memupuk nilai-nilai hidup yang baik kepada anak.
Kadang acara ngobrol ini sulit buat dimulai. Pintar-pintar kita sebagai orang tua untuk masuk ke dunia anak tanpa terkesan menginterogasi atau terlalu jauh mengintervensi. Buat rutinitas mengobrol keluarga misal saat makan malam atau menjelang tidur. Jika sudah biasa insya Allah menjadi lebih mudah.
Hanya sekejap waktu bagi seorang ibu menggandeng tangan mungil anaknya, namun ibu akan mengikat hati anak bersamanya selama-lamanya meski jarak memisahkan keduanya ❤❤❤
Ibu-ibu mari budayakan ngobrol sama anak. Jalin simpul ikatan hati yang kuat. Pupuk iman anak pada Allah. Bagaimanapun anak yang hatinya terikat pada ibunya juga menyertakan Allah dalam langkahnya insya Allah akan lebih terjaga.
Biasakan mengobrol tentang aktivitas harian bersama anak. Sepele memang. Rutinitas yang mungkin membosankan. Buat anak maupun kita. Tapi dari obrolan ringan nan sepele itu kita bisa menjaga anak.
Berat rasanya melepas anak keluar rumah di masa sekarang ini. Tapi tidak sehat juga jika dikurung di rumah saja. Anak saya tetap bersekolah. Bahkan dia tipe yang suka banget di sekolah. Pengen datang paling pagi dan dijemput agak telat karena di sekolah banyak teman bermain yang aman ❤❤❤
Saya selalu menanyakan aktivitasnya saat di luar rumah. Pertanyaan saya biasanya terkait:
1. Perasaannya hari ini
Tujuannya supaya anak mengenal aneka "rasa hati" jadi dia tahu apa yang dirasakan juga bisa berempati ke orang lain. Jika ada rasa senang atau sedih akan saya tanyakan lebih lanjut. Misal tadi bekalnya diambil teman atau dia dibagi bekal makanan oleh teman, dinakalin teman, tidak sengaja berbuat salah, dll.
Saya jaga emosi tidak langsung meledak marah jika ada yang negatif. Eksplorasi bagaimana perasaan dia misal bikin teman menangis atau mainan rusak. Dia biasanya sudah merasa bersalah jadi saya cukup menasehati dan diakhiri mengapresiasi saat dia sadar kalau sudah belajar dari kesalahannya.
Kalau kita sering marah-marah dan beri hukuman tanpa alasan nanti anak enggan terbuka ke kita. Jika ada hal yang baik jangan pelit beri pujian. Tujuannya supaya anak mengenali perilaku baik dan perilaku buruk 😊
2. Aktivitas serta rutinitas harian anak
Tujuannya supaya tahu apa saja yang sudah anak lakukan di luar rumah. Sudah belajar apa saja. Ada kesulitan atau tidak. Bagaimana shalatnya pada anak yang lebih besar. Jika shalat terjaga maka insya Allah dia masih ingat Allah sehingga harapannya bisa menjaga diri. Saya juga dari sini bisa mengeksplorasi kegiatannya bersama teman, guru juga orang-orang lain yang berinteraksi dengannya saat di luar rumah.
3. Teman-teman
Lingkaran pertemanan sekarang itu benar-benar harus diperhatikan. Pengaruhnya ke anak dahsyat sekali. Jadi saya sempatkan bertanya tentang teman-teman hari ini. Dari sini bahkan saya tahu siapa anak yang disukai juga siapa yang membuat kesal. Jika bisa sebaiknya antar orang tua dengan guru juga menjalin pertemanan sehingga kita membuat jejaring lingkaran pengaman anak yang lebih kuat.
4. Makanan dan minuman
Tanyakan juga bagaimana makanan serta minuman yang dimakan selama di luar rumah. Ini penting bagi kesehatan anak. Apalagi buat anak yang lebih besar yang dunianya sudah lebih luas. Sejak dini kenalkan makanan halal dan thoyyib juga pola makan sehat dengan cara makan yang baik. Kebiasaan makan yang baik dari rumah biasanya terbawa hingga anak besar sudah mampu jajan sendiri.
5. Hal-hal yang menarik hari ini
Diantara rutinitas harian yang monoton biasanya terselip hal menarik yang tidak biasa. Misal berkonflik dengan teman, dimarahi guru, melihat sesuatu di tepi jalan, karyawisata sekolah, berenang bersama, makan bersama, dll. Masukkan nilai-nilai hidup sesuai ajaran agama dari hal-hal ini. Jadi secara tidak langsung kita memupuk nilai-nilai hidup yang baik kepada anak.
Kadang acara ngobrol ini sulit buat dimulai. Pintar-pintar kita sebagai orang tua untuk masuk ke dunia anak tanpa terkesan menginterogasi atau terlalu jauh mengintervensi. Buat rutinitas mengobrol keluarga misal saat makan malam atau menjelang tidur. Jika sudah biasa insya Allah menjadi lebih mudah.
Hanya sekejap waktu bagi seorang ibu menggandeng tangan mungil anaknya, namun ibu akan mengikat hati anak bersamanya selama-lamanya meski jarak memisahkan keduanya ❤❤❤