Bagaimana Realitas Cara dan sikap anak ketika belajar
perilaku anak saat belajar berbeda dengan orang dewasa baik dari segi tempat belajar nya, sikap nya dan yang lainnya.
Kata belajar biasa nya identic dengan lembaga pendidikan, tetapi cara belajar anak ada beberapa model bahkan hal yang harus di perhatikan untukk menunjang pendidikan anak usia dini.
Hal- hal yang harus di perhatikan oleh pendidik atau orang tua yakni:
1. Tempat anak belajar, baik di lingkungan sekolah, rumah ataupun di masyarakat.
2. Fasilitas yang cukup kumplit, tetapi untuk menarik simpati pada buah hati kita maka berikan fasilitas belajar yang unik/menarik. Di mulai dari seragam yang rapi, tas yang berwarna atau bergambar sesuai kesukaan anak, termasuk alat tulis yang bahan nya cukup bagus, tidak cepat rusak.
3. Sikap pendidik dan orang tua dalam membujuk anak atau memotivasi nya, juga cara penyampaian pengajaran nya jangan membuat anak bosan. Tetapi buat lah anak merasa senang dan menumbuhkan kenyamanan dengan pendidik.
Selanjut nya ada beberapa model yang cocok untuk system pembelajaran pada anak yakni:
1. Belajar seraya bermain, dan bermain sambal belajar. Artinya anak tidak terlalu focus di beri pengajaran, bimbingan juga latihan. Yang harus pendidik lakukan lebih mengolaburasikan dua model ini dengan cara memasukan pendidikan pada game/permainan, atau pola pengajaran dengan nyanyian atau lain sebaginya.
2. Belajar tematik , artinya anak di berikan pengajaran guna mengembangkan kemampuan kognitif/ berpikir. Contoh nya anak di beri pengajaran perhitungan yang di dukung dengan alat peraga edukatif.
3. Belajar Saintifik, artinya hal ini dapat memberi pengajaran tentang percobaan alamiah dan mengenal benda-benda alam di sekitar nya. Contoh nya dengan membawa anak ke alam bebas seperti ke tempat out bound, atau tempat bermain out door anak.
4. Belajar dari social budaya, artinya anak dapat memahami karakter diri nya saat bersosialisasi dan karakter orang lain, serta budaya yang ada di masyarakat dimana anak tersebut hidup.
5. Belajar melalui media atau alat peraga edukatif, artinya anak belajar lebih kreatif dan mampu meningkat kan imajinasi nya kelak besar nanti.
Lalu bagaimana Realita anak belajar pada zaman ini:
1. Lembaga TK/RA banyak sekali mengutamakan kemampuan membaca dan menulis pada anak. Tetapi pada dasar nya seusia mereka anak sulit untuk mengingat dan menyempurnakan kemampuan otak kanan nya, karena baru otak kiri saja yang berfungsi secara sempurna. Artinya pendidik harus lebih mengajarkan fakta/benda konkrit di banding opini/benda abstrak.
2. Lembaga TK/RA lebih megutamakan hafalan baik pada pelajaran, maupun ilmu agama. Hal ini dapat menurunkan kemampuan sains pada anak kelak dewasa nanti. Seharus nya ada keseimbangan dala pengajaran ilmu agama dengan sains. Sehingga anak tidak akan ketinggalan zaman bahkan terbodohi oleh majunya teknologi di zaman modern ini.
3. Sikap orag tua yang kurang memperhatikan anak nya. Sehingga banyak anak yang bersekolah tetapi perilaku nya tidak baik, apalagi yang tidak bersekolah dan belajar. Naudzubillah jauh nya penerus generasi muda untuk masa depan.
Kata belajar biasa nya identic dengan lembaga pendidikan, tetapi cara belajar anak ada beberapa model bahkan hal yang harus di perhatikan untukk menunjang pendidikan anak usia dini.
Hal- hal yang harus di perhatikan oleh pendidik atau orang tua yakni:
2. Fasilitas yang cukup kumplit, tetapi untuk menarik simpati pada buah hati kita maka berikan fasilitas belajar yang unik/menarik. Di mulai dari seragam yang rapi, tas yang berwarna atau bergambar sesuai kesukaan anak, termasuk alat tulis yang bahan nya cukup bagus, tidak cepat rusak.
3. Sikap pendidik dan orang tua dalam membujuk anak atau memotivasi nya, juga cara penyampaian pengajaran nya jangan membuat anak bosan. Tetapi buat lah anak merasa senang dan menumbuhkan kenyamanan dengan pendidik.
Selanjut nya ada beberapa model yang cocok untuk system pembelajaran pada anak yakni:
1. Belajar seraya bermain, dan bermain sambal belajar. Artinya anak tidak terlalu focus di beri pengajaran, bimbingan juga latihan. Yang harus pendidik lakukan lebih mengolaburasikan dua model ini dengan cara memasukan pendidikan pada game/permainan, atau pola pengajaran dengan nyanyian atau lain sebaginya.
2. Belajar tematik , artinya anak di berikan pengajaran guna mengembangkan kemampuan kognitif/ berpikir. Contoh nya anak di beri pengajaran perhitungan yang di dukung dengan alat peraga edukatif.
3. Belajar Saintifik, artinya hal ini dapat memberi pengajaran tentang percobaan alamiah dan mengenal benda-benda alam di sekitar nya. Contoh nya dengan membawa anak ke alam bebas seperti ke tempat out bound, atau tempat bermain out door anak.
4. Belajar dari social budaya, artinya anak dapat memahami karakter diri nya saat bersosialisasi dan karakter orang lain, serta budaya yang ada di masyarakat dimana anak tersebut hidup.
5. Belajar melalui media atau alat peraga edukatif, artinya anak belajar lebih kreatif dan mampu meningkat kan imajinasi nya kelak besar nanti.
Lalu bagaimana Realita anak belajar pada zaman ini:
1. Lembaga TK/RA banyak sekali mengutamakan kemampuan membaca dan menulis pada anak. Tetapi pada dasar nya seusia mereka anak sulit untuk mengingat dan menyempurnakan kemampuan otak kanan nya, karena baru otak kiri saja yang berfungsi secara sempurna. Artinya pendidik harus lebih mengajarkan fakta/benda konkrit di banding opini/benda abstrak.
2. Lembaga TK/RA lebih megutamakan hafalan baik pada pelajaran, maupun ilmu agama. Hal ini dapat menurunkan kemampuan sains pada anak kelak dewasa nanti. Seharus nya ada keseimbangan dala pengajaran ilmu agama dengan sains. Sehingga anak tidak akan ketinggalan zaman bahkan terbodohi oleh majunya teknologi di zaman modern ini.
3. Sikap orag tua yang kurang memperhatikan anak nya. Sehingga banyak anak yang bersekolah tetapi perilaku nya tidak baik, apalagi yang tidak bersekolah dan belajar. Naudzubillah jauh nya penerus generasi muda untuk masa depan.